Jumat, 04 September 2015

DASAR ILMU ALAMIAH

ILMU ALAMIAH DASAR

A.    Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
           Ilmu alamiah merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip.
Ilmu Alamiah Dasar dapat diartikan sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (natural science) yang mengkaji tentang gejala–gejala dalam alam semesta sehingga terbentuklah konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar hanya mengkaji konsep–konsep dan prinsip–prinsip dasar yang bersifat esensial, contohnya seperti Biologi, Fisika, dan Kimia, ketiga ilmu tersebut juga memiliki turunan lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan disiplin ilmu yang dapat berubah sesuai kemajuan peradaban manusia.
Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006:V) “Ilmu Alamiah Dasar merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi” yang pembahasannya mencakup pengenalan IPA dan ruang lingkupnya, perkembangan teknologi dan dampaknya, serta hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia. Adanya Ilmu Alamiah Dasar dilahirkan oleh panca indera yang memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana tanggapan itu menjadi sebuah pengalaman. Pengalaman itu sendiri merupakan salah satunya alasan terbentuknya pengetahuan yakni dari kumpulan fakta-fakta yang pernah terjadi. Dan untuk mengkajinya menggunakan metode ilmiah, caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan.
Ilmu alamiah dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
a)        Manusia bersifat unik :
1.      Organ tubuh kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
2.      Mengadakan metabolism (penyusunan dan pembongkaran zat)
3.      Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
4.      Tumbuh dan berkembang
5.      Memiliki potensi untuk berkembang
6.      Berinteraksi dengan lingkungan
7.      Bergerak
8.      Sampai pada saatnya mengalami kematian

b)         Kurioritas (rasa ingin tahu dan akal budi) :

Manusia memiliki naluri, lengkap dengan akal budi sehingga rasa ingin tahu itu harus berkembang. Ilmu pengetahuan itu juga harus berkembang untuk keperluan praktis agar hidupnya lebih mudah dan menyenangkan.
Manusia adalah makhluk yang lemah dibandingkan yang lain namun dengan akal budi dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dapat hidup dengan baik dan lebih baik lagi. Akal budi dan kemauannya yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.

c)      Perkembangan alam dan pikiran manusia
Manusia mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi tidak dapat menjawab masalah dan tidak memuaskan.
Mitos pengetahuan baru merupakan kombinasi antara pengalaman-pengalaman dan kepercayaan. Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul didalam pikirannya.
Bangsa yunani mendapatkan kesimpulan yang mudah diikuti. Sejak abad ke 16 para ilmuan mulai menggunakan metode ilmiah dalam mempelajari alam semesta ini.
Dan pada perkembangan yang nyata pada abad ke 17 yang merupakan awal kelahiran dai sains modern adalah dengan dilakukannya percobaab-percobaan dalam penemu fakta ilmu ilmiah.
Berikut ini tokoh-tokoh yunani yang telah memeberikan sumbangan perubahan berfikir adalah sebagai berikut:

1.      Anaximander
Langit yang kita lihat adalah setengah saja, langit dan isinya beredar mengelilingi bumi, ia juga mengajarkan membuat jam dengan tongkat.


2.      Anaximenes
Mengatakan unsure-unsur pembentukan semua benda adalah air, seperti pendapat thales. Air merupakan salah satu bentuk benda bila merenggang menjadi api dan bila memadat menjadi tanah.


3.      Herakleitos
Pengkoreksi pendapat Anaximenes, justru apilah yang menyebabkan transmutasi, tanpa ada api, benda-benda akan terlihat seperti apa adanya.

4.      Pythagoras
Mengatakan unsure semua benda adalah empat, yaitu: tanah, api, udara dan air. Ia juga mengungkapkan dalil phytagoras C2=A2+B2, sehubungan dengan alam semesta ia mengatakan bahwa bumi adalah bulat dan seolah-olah benda lain mengitari bumi termasuk matahari

5.      Demokritas
Bila benda dibagi terus, maka pada suatu saat akan sampai pada bagian terkecil yang disebut atom.

6.      Empedokles
Menyempurnakan pendapat Phytagoras, ia memperkenalkan tentang tenaga penyekat atau daya tarik-menarik dan data tolak-menolak. Kedua tenaga ini dapat mempersatukan atau memisahkan unsure-unsur.

7.      Plato
Mempunyai pemikiran berbeda dengan orang sebelumny, ia menyatakan bahwa keanekaragaman yang tampak ini sebenarnya hanya suatu duplikat saja dari semua yang kekal dan immaterial

8.      Aristoteles
Ia membuat intisari dari ajaran orang sebelumnya, ia membuang ajaran yang tidak masuk akal dan memasukkan pendapatnya sendiri. Ia mengajarkan unsure dasar alam yang disebut Hule. Zat ini tergantung kondisi sehngga dapat berwujud taah, udara, air atau api. Terjadi transmutasi disebabkan oleh kondisi, dingin, lembah, panas dankeirng. Aristoteles juga mengajarkan tentang klasifikasi hewan dimuka bumi ini.

9.      Ptolomeus
Mengatakan bahwa bumi adalah pusat tatasurya (geosentris), berbentuk bulat, diam dan seimbang tanpa tiang penyangga.




10.  Avishenna (ibnu-shina)
Pada abad 9-11 ilmu pengetahuan dan filsafat yunani banyak yang diterjemahkan dan dikembangkan dalam bahasa arab berkembang menjadi kebudayaan internasional.

d)       Lahirnya ilmu alamiah
Pengalaman adalah salah satu cara terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta.
Ilmu alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis. Yaitu kegiatan manusia yang tiada hentinya dari hasil percobaan yang akan menghasilkan konsep selanjutnya.

e)      Criteria ilmiah
Criteria atau patokan ilmu merupakan rambu-rambu untuk menentukan benar atau tidaknya sesuatu untuk masuk status tertentu. Untuk mencapai kebenaran harus menggunakan prosedur atau metode ilmiah yang tepat.

f)       Metode ilmiah dan implementasinya

Metode ilmiah pada dasarnya merupakan cara yang logis untuk memecahkan masalah tertentu.Metode ilmiah mensyaratkan pendekatan yang rasional yang konsisten dengan hokum dan teori yang ada dan harus diuji.
Pengamatan fenomena atau perilaku alami yang memberikan dorongan yang sangat kuat terhadap rasa ingin tahu seseorang yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan terhadap perilaku alam. Untuk memperoleh jawaban maka dilakukan eksperimen.

·         Penginderaan, merupakan suatu aktifitas melihat, mendengar, merasakan, mengecap terhadap suatu objek.
·         Malasah, menemukan masalah dengan kata lain adalah denganmengemukakan pertanyaan apa danbagaimana.
·         Hipotesis adalah penjelasan sementara mengapa fenomena tersebut terjadi. Hipotesis harus didasari hokum/teori yang telah ada (hipotesis dibuat berdasarkan perkiraan deduktif).
·         Eksperimen, dari sini ilmu alamiah dan non-ilmiah dapat dipisahkan
·         Teori, bukti eksperimen merupakan, langkah ilmiah berikutnya merupan teori. Dengan hasil eksperimen dari beberapa peneliti dan bukti-bukti yang menunjukkan bukti hasil yang dapat dipercaya dan valid walaupun dengan keterbatasan tertentu. Dengan teori-teori yang dikemukakan, amak dapat diaplikasikan terhadap kebutuhan manusia.


Sikap ilmiah adalah ilmu pengetahuan akan terbimbing sedemikian hingga, padanya terkembang suatu sikap. Yang dimaksud sikap ilmiah tersebut adalah:

1. Mencintai kebenaran yang objektif dan bersikap adil.
2. Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolute.
3. Tidak percaya pada tahayul, astrologi maupun untung-untungan.
4. Ingin tahu lebih banyak
5. Tidak berfikir secara prasangka
6. Tidak percaya begitu saja pada sebuah kesimpulan tanpa adanya bukti yang nyata.

g)      Keterbatasan ilmu alamiah
Kelima macam metode tersebut diatas merupakan langkah-langkah atau prosedur ilmiah yang lazim. Namun harus dikaji sampai dimana berlakunya metode tersebut dan dimana tidak bisa berlaku, serta kususnya:
·         Bidang ilmu alamiah
·         Tujuan ilmu alamiah
·         Ilmu alamiah dan nilai

h)      Filsafat ilmu alamiah
Filsafat ilmu alamiah hendaknya dapat diverifikasi keseluruhan atau bagian demi bagian melalui analisis eksperimen, sehingga memiliki nilai ilmiah.
·         Vitalitas
Pemikiran atau doktrin yang menyatakan adanya kekuatan diluar alam
·         Mekanisme
Saling mempengaruhi (terjadinya sendiri itu diam)
·         Agnotisme
Adanya perbedaan, mengumpulkan beda pendapat
·         Filsafat pancasila
Mengembangkan semua teori-teori yang berdasarkan ketuhanan yang maha Esa.



B.     Tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar
Tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional Umum adalah agar dapat memahami perkembangan penalaran manusia terhadap gejala-gejala alam hingga terwujudnya metode ilmiah yang merupakan ciri khusus dari Ilmu Pengetahuan Alam, adapun tujuan mempelajari Ilmu Alamiah Dasar dalam Instruksional Khusus adalah agar dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia, dapat menjelaskan perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan terhadap “rahasia ingin tahu” nya, serta dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar